Monday, June 29, 2009

Maninjau Lake


Danau Maninjau di Sumatera Barat adalah satu dari danau yang paling menakjubkan di Indonesia. Danau vulkanik ini terletak kurang lebih 461 meter di atas permukaan laut. Dengan ukuran kurang lebih 100 meter persegi dengan kedalaman maksimum 500 meter, danau ini memiliki sebuah legenda yang berkaitan. Berdasarkan legenda di ranah Minang mengenai "Bujang Sembilan", salah satu di antaranya meninggal dengan cara menceburkan diri ke dalam kawah. Kawah ini kemudian membesar dan di kemudian hari terbentuklah danau di sini. 


Danau Maninjau memiliki resor berbintang lima yang berada di puncak bukit. Dengan pemandangan yang menyenangkan dan menenangkan hati, menginap di daerah Maninjau akan menjadi pengalaman yang mengesankan.

Desa Maninjau terletak di samping danau. Buya HAMKA, salah satu sastrawan terkenal di Indonesia, dilahirkan di sini. HAMKA menulis buku yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang fenomenal itu. Figur terkenal lainnya yang dilahirkan di sini adalah Rangkayo Rasuna Said, salah satu pahlawan nasional di Indonesianya. Nama perempuan ini diabadikan sebagai salah satu jalan protokol di Jakarta.

Terletak 35 kilometer dari kota Bukittinggi, Anda dapat menyewa mobil untuk mencapai daerah Danau Maninjau. Angkutan umum juga banyak tersedia.

Tempat Menginap
Berbagai penginapan atau hotel di wilayah Bukittinggi. Anda juga dapat menginap di resor Danau Maninjau.

Berkeliling
Dengan menggunakan mobil atau angkutan umum, Anda dapat menikmati pemandangan yang spektakuler.

Tempat Bersantap
Anda dapat memuaskan lapar dan dahaga di restoran-restoran terdekat, atau dapat juga di daerah hotel atau penginapan. Makanan Sumatera Barat terkenal pedas, jadi pandai-pandai lah memilih.

Buah Tangan
Songket, atau aneka produk terbuat dari songket khas Sumatera Barat (berupa sandal, sepatu, tas, tempat koin, dan lain sebagainya), juga pernak-pernik unik lainnya tersedia. Anda juga dapat membeli oleh-oleh berupa makanan kering khas Sumatera Barat seperti keripik singkong pedas.

Selain mengagumi pemandangan yang ada, Anda dapat berekreasi di danau, walaupun fasilitas terbatas. Sayangnya, karena di daerah ini busana minim/renang yang ketat dianggap kurang sopan, maka bagi yang ingin berenang tidak dapat melakukannya di Danau Maninjau. Anda dapat berenang di resor atau berbagai hotel yang menyediakan fasilitas kolam renang. Di resor Maninjau Anda juga dapat mengunjungi fitness center dan jogging track yang tersedia.

Tips
Hormati penduduk setempat. Berpakaianlah secara kasual namun sopan. Untuk menikmati Danau Maninjau sepenuhnya, menginaplah di Resor Danau Maninjau.


from : www.budpar.go.id


KOMPAS.com - "Sayang ya, kok image double cabinnya kuat sekali." Begitu bilang seorang teman melalui telepon saat melihat tampilan Pajero Sport Exceed di Kompas.com. Diakui oleh Direktur Pemasaran KTB Rizwan Alamsjah kalau medium SUV yang baru dari Mitsubishi ini platformnya memang Strada Triton. Malah Eichi Kaito, salah satu jajaran direksi KTB menegaskan kalau mulai dari depan Pajero Sport sampai kursi baris kedua masih sama persis dengan Triton. 

Justru kekuatan image itu membuat PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku produsen Mitsubishi di Indonesia yakin Pajero Sport bakal mengikuti kesuksesan Strada Triton. Apalagi SUV yang disodorkan ke pasaran ini memiliki 7 kursi penumpang. 

Dilengkapi INVECS dan Triple M 
Tak cuma itu, Pajero Sport sebagai premium Sport Utility Vehicle (SUV) bisa dipakai sebagai kendaraan keluarga untuk berbagai aktivitas, menjadi partner dalam bisnis dan diajak menyalurkan hobi merambah trek off-road. Jadi, sesuai dengan konsepnya sebagai kendaraan all round. 

Tampilan eksterior, terutama depan tak ada yang menguburkan ciri dari Strada Triton Exceed D-Cab. Hanya lebih mewah dan modern dipadu fender yang berotot, lekuk bodi yang dinamis, di atas atap ada roof rail serta footstep (Pijakan kaki). 

Untuk interior, sedikit terkesan mewah dengan paduan balutan kulit warna Ageige dengan wooden Print panel, ditambah pada dasbord (bagian tengah dasbors) terdapat Multi Mode Meter. Suatu peralatan dengan layar menitor kecil yang diletak di bagian tengah dasbord. Fungsinya memberikan berbagai informasi mengenai kondisi di sekitar mobil. 

Sementara mesin, masih mengusung model yang sudah lebih dulu dipakai Strada Triton. Yakni, 2.5 liter intercooler Turbocharger DOHC Cammon-Rail yang dipasang pada strada Triton Pajero Sport tipe Exceed MT 4x4, GLX MT 4x4 dan Exceed AT 4x2. Tenaga maksimal yang dihasilkan 136 hp dengan torsi 314 Nm 

Trus, untuk yang 4WD dilengkapi dengan Super Select. Jadi, pengoperasiannya bisa sambil kendaraan jalan sampai batas kecepatan yang tidak tinggi. Teknologi ini juga ada pada New Ford Ranger yang baru di launching Mei ini juga.

Kalau pengemudi bosan dengan transmisi otomatis bisa dipindahkan ke sistem manual. Hal itu memungkinkan karena pada Pajero Sport ini dilengkapi INVECS II. Semacam Tiptronic yang di antaranya dipakai di Audi, BMW, Mazda atau PowerShift pada Ford serta X-tronic di Nissan X-Trail. 

Jaga tenaga bawah 
Untuk meyakinkan ketangguhan dan kenyamanan Pajero Sport, KTB memberi dua sesi test drive. Pertama, Kompas.com disetiri pereli kawakan dari Jepang, Hiroshi Matsuoka yang memakai transmisi manual. Kami diajak mengitari trek reli (jalanan bertanah) sepanjang 2,2 km di kawasan Mandala Pratama Permai Industri Estate di Dawuan, Cikampek. 

Mantan juara reli Paris-Dakar itu tampak tidak ragu-ragu menguras tenaga mesin. Bahkan ketika manuver di tikungan, tingkat keolengan bodi sangat rendah. Termasuk juga goyangan bodi kala meliuk-liuk di tikungan "S", sekalipun bagian belakang bodi sedikit sliding. 

"Suspensinya sangat kuat dan handlingnya tajam," jelas Matsuoka. Ia mengatakan ada teknologi dari Pajero yang diriset dan dikembangkan melalui ajang reli terganas "Paris-Dakar" terpasang pada Pajero Sport ini. 

Penasaran, Kompas.com pun membuktikan kebenaran ucapan Matsuoka soal kenyamanan itu dalam first drive, tapi bukan di trek reli, melainkan lintasan aspal. Saat meliuk-liuk di jajaran kun dengan kecepatan 40 km/jam, memang gejala body rolling kecil sekali. Begitu juga menghajar lubang yang lebar tapi tidak dalam, goncangan sangat kecil.

Kemudian, dalam jalur test drive itu disediakan trek untuk pengereman mendadak. Ketika dilakukan dengan kecepatan 80 km/jam, mobil berhenti meninggalkan jarak tidak lebih dari 20 meter. Penasaran, kecepatan ditingkatkan menjadi 100 km/jam, penambahan jarak tidak sampai dua kali lipat. Ini berkat sistem penghenti laju memakai ABS yang dilengkapi dengan EBD.

 Hanya, tenaga bawah mesin perlu dijaga karena untuk mendapatkan akselerasinya butuh waktu. Ini yang Kompas.com rasakan ketika bersama Matsuoka. Ia menjaganya dengan dua cara. Pertama, mengerem sedekat mungkin pakai kaki kiri (left foot brake) atau tetap dengan kaki kanan, tapi kelima jari kaki di pedal kopling sedang tumitnya di pedal gas. Dengan begitu setiap ke luar tikungan selalu mendapat tenaga. 

Nah, ketika Kompas.com dengan transmisi otomatis coba mendapatkan tenaga itu memainkan INVECS. Jadi, terasa tenaga turun, untuk mendongkraknya, tongkat transmisi dipindahkan ke manual. Dan begitu tenaga sudah didapat, segera pindahkan lagi ke "D".


from:otomotif.kompas.com